Showing posts with label dialogue. Show all posts
Showing posts with label dialogue. Show all posts

I Will Be

I Will Be, gikprint.com
Terkadang hidup tak selalu dalam garis lurus bersama dengan kegembiraan, kadang tak juga selalu dalam kegundahan. Kadang naik kadang pula turun, kadang kekiri kadang kekanan. Namun itulah yang membuat hidup seakan berirama, berwarna, dan tak menjemukan.

Kenapa aku? Aku tak tahu apa yang kurasakan. Dadaku terasa sesak, nafasku memburu, namun jantungku enggan berdenyut. Bagai bom atom yang mau meledak, tapi tertahan oleh waktu meskipun partikel-partikel didalamnya sudah saling mendesak, bahkan berlomba untuk bisa bebas.

Bebas berhamburan bersama hembusan angin dingin di siang yang panas. Menangis? tidak. Aku sudah bosan dengan tangisan, aku bosan dengan air mata, aku bosan mendengar rintihan. Cukuplah semua itu, aku tak mau mengemis senyuman. Cukup!!

Jika tidak selamanya senyuman itu cinta, tidak selamanya cinta itu senyuman. Kadang dalam hati yang jengah ada cinta yang tak kentara. Rabalah hatimu, nikmati setiap tetes cinta yang diberikan untukmu. Rawatlah cinta itu hingga dia bisa tumbuh dan terus tumbuh.

Tak perlulah lagi kau mengemis cinta, karena kau sudah punya, bahkan kau mampu membagi cintamu, untukku, untuknya dan untuk mereka. Rabalah hatimu... Aku benar-benar ingin sendiri, meratapi setiap kata demi kata yang muncul dikeheningan malam. Setiap ajakan dan dengungan yang sering kali tak kumengerti. Apa yang kau inginkan dariku? Apa?? Aku sudah bosan dengan caraku memandangmu, aku bosan dengan tingkahku, aku bosan dengan harapan yang kutautkan dipundakmu.

It's me, no matter what they say...

Biru Jingga

Biru Jingga, gikprint.com
Dulu aku menyukai langit karena aku merasa langit adil. Tidak pernah membeda-bedakan siapa pun yang memandangnya. Ia tetap menampakkan hal yang sama yaitu keindahan. Di mana pun aku berdiri, aku akan selalu memandang langit yang sama.

Langit yang begitu luas. Saking luasnya aku bahkan sampai lupa betapa sempitnya tempatku berpijak. Namun kini aku punya alasan lain mengapa aku suka sekali memandang langit. Tempat yang tinggi dan luas itu menyadarkanku bahwa aku tidak akan pernah bisa meraihmu. Sekalipun aku terbang ke angkasa, sesungguhnya semua hanyalah ilusi. Aku hanya bisa merasakan kehadiranmu di sisiku, tapi tidak bisa menggenggammu dengan tanganku.

Kamu biru, aku jingga. Dua warna berbeda yang terikat dalam satu dimensi waktu yang sama dan singkat. Ketika fajar menyingsing di tepian cakrawala, saat itu kita akan bersama. Bersama-sama menikmati keindahan yang kita miliki dan berikan satu sama lain.

Namun ketika matahari beranjak tinggi, aku lenyap. Kemudian saat mentari tergelincir dan kembali ke peraduan, sekali lagi kita dipertemukan. Tetap dalam waktu yang singkat.

Seperti itulah keadaannya, kita tidak akan pernah bersatu selamanya. Kini, biarlah waktu yang singkat itu menciptakan kenangan abadi yang indah bagi seluruh penghuni langit dan bumi yang menyaksikannya.

"Wahai engkau yang kucinta...jika Tuhan menakdirkan kita bersama, di mana pun berada, bagaimana pun cara dan jalannya, kapan pun itu terjadi, sudah pasti kita akan dipertemukan kembali....."

*Biru Jingga

Karma Itu Ada..!!!

Karma Itu Ada, gikprint.com
Apa yang kau perbuat, pasti akan kembali kepadamu lagi. Jika kau berbuat buruk, pasti akan mendapatkan balasan atas keburukanmu. Jika kau berbuat baik, pasti akan mendapatkan balasan atas kebaikanmu pula.

Alam semesta selalu mensejajarkan kebaikan dan keburukan dengan seimbang. Jika kau tidak membalas sakit hatimu, semestalah yang akan melakukannya untukmu.

Karma itu kejam
Karma itu menyakitkan
Bagi yang melakukan keburukan atau kedzaliman
Karma itu manis
Karma itu indah
Bagi orang-orang yang didzalimi, bagi orang-orang yang disakiti.

Tetapi jangan mengharapkan karma buruk terjadi kepada orang yang telah menyakitimu. Jangan mendoakan yang buruk-buruk kepada orang lain, karena itu juga merupakan amal buruk, itu juga akan memengaruhimu. Itu juga akan kembali kepadamu lagi.

Allah SWT itu tidak tidur, Allah itu Maha Mendengar, bahkan ketika seisi dunia seakan tidak bergeming dan serasa mencekik, ketika kau menangis disudut sepi, di pojok ruangan gelap hingga tak ada manusia yang bisa tahu. Allah Maha Mendengar, bahkan ketika kau terisak menyebutnya lirih, Allah.....disela air matamu, Allah Mendengarmu.

Masih bisa kuingat dengan jelas, aku juga bisa bercerita runtut dan detil. Alhamdulillah...sudah tidak sakit lagi. Karma itu memang ada, aku berdoa demi sakit hati. Dulu. Terimakasih, kalian sudah mengajarkanku banyak hal.

*ngomong sama cermin
what goes up must comes down :)

Apakah Cinta Itu?

Apakah Cinta Itu?, gikprint.com
Suatu saat ketika hatiku gundah, aku bertanya pada mentari.

"Apakah cinta itu?"

"Cinta adalah memberi dengan ikhlas apa yang ada pada dirimu tanpa mengharapkan balasan dari yang kau beri, melainkan  mengharapkan balasan dari Sang Pencipta."

Cinta di pagi hari adalah pembeda benang hitam dan putih, peringatan bagi orang yang lengah pemberi semangat untuk menempuh hari baru, dan memperkuat jasmani dan rohani kekasihnya.

Apabila cinta tepat di atas kepala, cinta adalah pecut yang memacu dirimu untuk bekerja lebih giat, maka bila saat itu cinta datang, bekerjalah sekuat tenagamu meski harus kau peras keringatmu dan kau banting tulangmu. Bersabarlah dengan penat dan perihnya hingga sampai waktu senja yang mengisyaratkan padamu bahwa pada setiap kelelahan ada saat untuk istirahat. Saat itu cinta akan mengumpulkan burung-burung yang berkicau kesangkarnya, anak rusa yang bermain ke sisi induknya.

"Saat mega cinta lenyap janganlah kau sangka bahwa cinta itupun lenyap, dia berada di sisi lain dari dirimu yang sebelumnya gelap." Akhirnya sang surya pun tenggelam di kaki langit dan perlahan rembulan tampak dirinya yang sedang sabit. Aku pun bertanya padanya tentang cinta.

Cinta adalah nur terang yang berada di antara kegelapan. Cinta tidaklah menyebarkan perpecahan melainkan menyambung sumber kasih sayang yang berada jauh darimu untuk kau tampakkan dalam sikapmu. Meskipun bentuknya sering berubah, cinta menyongsong hakekat yang sama, baik kekurangannya yang tampak maupun kesempurnaannya bak purnama yang engkau saksikan.

Cinta bukanlah hal yang sia-sia. Untuk itu kau harus rela berkorban. Di saat kekasihmu sedang terlelap kau tetap harus terjaga untuk melindunginya dari serangga malam dan serangga pemangsa.

Saat diriku tenggelam dan tak dapat mempersaksikan cintaku, jangan anggap bahwa cinta pun tak dapat dipersaksikan selamanya, cinta sedang menunjukkkan pembatasan waktu dimana kita berada di antara tepi-tepinya dan memberi kesempatan bagi datangnya pancaran cahaya yang lebih terang.

Di antara fajar shidik yang mengembang aku masih dapat menengadah ke langit menyaksikan bintang gemerlapan bersama kawanannya. Kuajukan pertanyaan yang sama baginya tentang cinta.

Cinta adalah sesuatu yang besar meski sering nampak sangat kecil. Ia mudah sekali dijangkau bahkan kau akan melihatnya di atas permukaan air yang tenang, meskipun sebenarnya ia berada di tempat yang tinggi. Dia adalah penunjuk jalan bagi mereka yang tersesat di tengah hutan belantara, menunjukkan tujuan bagi mereka yang terombang-ambing ombak samudra.

Yang perlu juga kau sadari, cinta adalah hal yang indah dan penuh harapan, kau akan melihatnya berkelap-kelip dengan jenaka membentuk gugusan-gugusan yang unik dengan sahabatnya.

Namun suatu saat cinta terhijab oleh awan mendung yang tebal menggulung. Saat itu jangan katakan cinta pergi meninggalkanmu. Ketabahanmu sedang diuji untuk menunjukkannya kembali.

Akhirnya mentari terbit kembali dengan senyum yang lebih lebar dari kemarin. Kembang sepatu pun tergoda untuk mulai memekarkan kuncupnya, sementara induk Murai menyuapi bayi-bayinya dalam sarang yang hangat di dahan Akasia.

Kutanyakan pada pagi yang cerah hasratku.

"Bagaimana cinta dapat diekspresikan?"

"Cinta diekspresikan dengan mendidik, melindungi, dan menyayangi kekasihmu. Maka aku berpagi mencari sarapan bagi mereka, dan ketika mereka terbangun aku telah berada di sisi mereka untuk memupuk motivasi mereka sembari menikmati sarapan. Jika umur mereka telah mencukupi, kuungkapkan cinta dengan melatih mereka terbang agar mereka menyadari bahwa dunia itu berat dan perlu perjuangan. Dan bila malam tiba, kuceritakan kisah lampau bangsa kami agar menjadi pelajaran bagi mereka dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan."

Jika kau sedang sakit, mungkin aku tak dapat mengekspresikannya dalam perbuatanku. Namun doaku tetaplah mengalir bagimu. Dalam desahku terselubung doa bagimu.

Sembari  melenggak-lenggokkan dahannya  yang tertiup angin, selembar daun mangkok melambai dan menjawab

"Cinta diekspresikan dalam sikap saling mengerti kedudukan masing-masing.” Tanpa rasa ini, saudaraku di Akar akan protes pada Sang Pencipta mengapa dia tidak diciptakan sebagai daun yang elok menari-nari sepanjang hari melainkan sebagai akar dalam timbunan tanah yang pengap dan belepotan.Ia diungkapkan dengan menyadari hikmah sedalam-dalamnya. Meskipun akar berada di bawah, ia adalah penjaga tubuh kami, menyuplai air dan mineral yang kami butuhkan, oleh karena itu, jika kau tak dapat melihat akar, jangan katakana bahwa dia membencimu dan tak ingin melihat wajahmu. Justru dia sedang menopang tumbuhnya ranting cinta saudaranya. Dia juga jenaka. Katanya, “biar belepotan yang penting mantap."

Dengan serbuk sarinya yang merebak, kembang sepatu menjawab.

"Cinta diekspresikan dengan menempatkan segala sesuatu pada waktu, suasana, dan tempat yang tepat. Untuk itu kumenguncup pada malam hari, karena lebah tak menghisap sari madu di malam hari, dan seorang puteri tak kan bertanya tentang cantiknya mahkotaku di kebun kami pada malam hari. Namun jangan kau umumkan pada dunia bahwa aku miskin akan cinta. Karena bila pagi datang menyingsing, ku akan tempatkan mahkota-mahkota lebarku di sekitarku. Menghibur manusia dan lebah yang lalu lalang."
"Wahai sungai! Aku bercermin pada kejernihannya. “Bagaimana kau menyadari datangnya cinta padamu."

Kucoba menyadari segala cinta yang hadir ke diriku dengan memperhatikan asal usulku yang hanyalah berupa tetesan air yang mengalir di antara batuan cadas pegunungan yang terpencil. Tapi lihatlah diriku ini. Ribuan mata air melebur bersama dan menggabungkan molekul kami hingga membentuk arus yang mengantarkan perahu kalian di atasnya, tanpa cinta-Nya tak kan kau saksikan diriku seperti ini.
Tetapi tidak semua tetesan air akan bersatu dalam arus ini. Sebagian mereka terserap ke dalam tanah untuk mengalir di pembuluh tumbuhan dan menghasilkan makanan bersama zat hijau daun. Dan sebagian dari mereka, meskipun tidak kau ketahui, membentuk aliran bawah tanah yang akan muncul kembali di telaga, danau, serta sumur kalian.

Memberi kemudahan pada kalian dalam memasak dan mensucikan tubuhmu adalah juga jalan kami dalam menyadari karunia cinta-Nya. Jalan kami memang berbeda-beda. Tapi jangan sangka kami tidak punya tujuan yang sama. Tujuan dalam penciptaan alam ini oleh-Nya hanya untuk beribadah padanya.

"Kalian, wahai bebatuan. Apakah kalian tidak merasa bahwa begitu banyak cinta yang menyiksa kalian?"

Cinta yang meliputi kami tidak pernah melukai sedikit pun. Bahkan ia berbaik hati mengajak mineral dalam diriku untuk mengarungi lautan dan menghasilkan zat yang bermanfaat bagi makhluk penghuni lautan maupun bagi kaummu. Meskipun tampak ada yang berkurang dariku, namun kuyakin masih banyak hal yang belum kuketahui dari ilmu Allah yang sangat luas.

Tanpa dapat kupungkiri, aku sedikit mengerti bahwa alam memiliki kebijaksanaan tersendiri yang harmonis dalam setiap gerak-geriknya. Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana Allah atas segala tanda kekuasaanNya.

Melihat mentari yang telah sepenggalah, aku kembali ke mushola tempat aku sering berdoa untuk melakukan sholat sunnah Dhuha. Di akhir sholatku yang ditutup dengan doa, aku beranjak dan menyaksikan melalui jendela beberapa anak kecil sedang bermain riang gembira, sementara di jalan beraspal yang tak jauh dari sana sepeda motor, mobil, truk dan angkutan lainnya berlalu lalang menghantarkan diri mereka ke tempat tujuan.

Sebelum keluar aku pun kembali menghadap kiblat dengan menengadahkan tanganku, aku berdoa.
Ya Allah Pencipta alam semestaYang Maha Pengasih Maha Penyayang
Tunjukkanlah kami HidayahMu yang lurus
Tunjukkanlah kepada kami cinta yang tulus
Cinta karena diri-Mu
Yang tak berubah kecuali Engkau menghendakinya
Dari cintaNya, baik yang tampak maupun yang tak tampak, kurasakan betapa kasih-Nya pada ciptaan-Nya. Aku pun bertekad meneladani alam untuk membiaskan dan menyalurkan kasih sayang-Nya dalam seluruh sikap tingkah laku secara optimal.

Romansick

Romansick, gikprint.com
Pernah sakit hati?
Setiap orang yang memiliki hati pasti pernah sakit bukan, entah karena ucapan maupun perbuatan seseorang terhadap kita. Mau marah, jengkel, membalas?
uppss... kalau urusan membalas, lebih baik tidak. kenapa?
kan sudah ada Allah SWT Yang Maha Melihat dan Mendengar, so kalemin aja.
Berdoalah atas sakit hati, berdoalah demi sakit hati. Ketika ketika merasa disakiti, entah itu fisik atau psikis ya yang sabar aja dulu. Sakit hati itu ujian, supaya kita bisa naik ke level sabar yang lebih tinggi. hehehe...
Suatu ketika, aku pernah mengalaminya. Sakit yang  benar-benar sakit ( lebay :D )
walaupun sebenarnya aku sadar, Allah SWT sedang menaikkan derajatku melalui semua kesakitan itu. Tapi, namanya juga manusia, yang namanya sakit kadang suka bikin galau, bad mood, nangis bombay juga (kadang). hehehe
Pernah juga diam, walau sebenarnya ingin berontak. But, life must go on!

Semalam itu (03 Maret 2015)Rasanya itu kayak flash back ke masalalu, cuzzzz.........jleb ! jatuh di tahun 2013
Satu persatu mulai di ingat, bukan untuk membuka luka lama cuma evaluasi. Tujuannya buat pembenahan diri, tapi malah nangis bombay. hehehe...
Berawal dari sebuah kehilangan, seseorang, sesuatu. memang benar kata pepatah, seseorang tidak akan mengerti arti memiliki sebelum merasakan kehilangan .
Pengkhianatan ( ciieee sastra banget ), seseorang yang... ahhh.... malas nyebutin namanya. hehehe
Memafkan itu penting, tapi tidak melupakan. Bahkan jika melupakan itu sebuah berkah, maka aku tidak punya berkah itu.
Itu 2013, sudah...selesai !
Sekarang 2015, tahun penuh perjuangan. kalau aku ingat masa 2013 itu, ya mesem aja deh. kok ya begitu o'onnya aku ini. hehehehe
Eittss... aku yang o'on atau mereka yang jahat ? atau akunya yang terlalu baik ?
Ahhh...sudahlah

NB : No matter what they say :D ini tulisan saya semalam, di selembar kertas bekas print (baliknya), pakai bolpoin warna ungu.
sembunyi di balik selimut pooh, ditemani boneka kuningku :) sebotol air putih, sebungkus tiittttt.... sensor
(obat masuk angin cair)

Rindu

Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat  kehilangan,
dan sebaliknya, dan kehilangan banyak pula saat menemukan?

Apalah arti cinta,
Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut siapapun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan?
Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu?
Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.

Ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.

"Rindu" Tere-Liye

Don't Get Mad, Get Even!

Don't Get Mad, Get Even!, gikprint.com
Memaafkan bukan berarti diri kita lemah, orang yang bisa memaafkan justru adalah orang yang sangat kuat.
Kenapa? Karena memaafkan itu sangat sulit!
Memaafkan membutuhkan kebesaran hati yang tinggi. Memaafkan itu meminta kita melepaskan seluruh ego dan sakit hati. Memaafkan itu meminta kita agar ikhlas.

Coba bayangkan, jika kau sedang disakiti, tetapi kau harus memaafkan orang yang menyakitimu. Pasti rasanya tidak rela, tidak ikhlas bukan?
Nah... Di saat seperti ini kau benar-benar harus menjadi kuat. Imanmu harus kuat.

Kau orang yang kuat!
Kau orang yang hatinya besar. Kau jauh lebih baik dari orang yang menyakitimu.
Buktikanlah itu!
Abaikan mereka!
Tinggalkan mereka!
Hidupmu jauh lebih berharga. Pikirkan saja dirimu sendiri.
Jangan pikirkan mereka.

Setiap orang pasti pernah sakit hati
Setiap orang pasti pernah disakiti atau dizalimi
Sakit hati adalah sakit yang sangat sakit, meninggalkan luka dalam dan tidak mau hilang.
Dan sakit hati adalah benih dendam.
Rasanya ingin sekali membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti kita. Rasanya ingin melihat dia mendapatkan pembalasan yang setimpal.
Jangan asal balas dendam, karena itu bisa membawamu ke dalam kehancuran. Kita harus tau bagaimana cara membalas dendam dengan manis. Buatlah agar orang-orang yang menyakitimu iri kepadamu.
Atau jika kau enggan melakukannya, maka serahkan saja kepada Allah Yang Maha Adil, tidak sesuatu pun yang terjadi tanpa seijin-Nya.
So don't worry about that!

NB : Strong People = forgive :)

Blue Heaven

blue heaven, gikprint.com
Mari, luangkan waktu sejenak dan dengarkan kisahku...kisah tentang sebuah tempat. Bagimu, mungkin tempat ini tidak istimewa, namun coba renungkan sejenak.

Apakah kau ingat atapnya yang mengajarkan makna kenyamanan dan perlindungan?
Apakah kau ingat dindingnya yang serupa sebuah pelukan hangat saat kau bahagia atau bahkan saat lelah. Apakah kau ingat lantainya yang selalu kokoh menopangmu saat yang lain berputar terlalu cepat?

Dan....ini yang terpenting...
Apakah kau ingat pintunya? pintu yang selalu terbuka lebar dan menyambutmu pulang, saat kau sudah lelah menantang dunia.

"After all, family is the one that show you that you're not alone in this world..." :) 

NB: Masih batuk, Selamat beristirahat :)

Ego

Ego, gikprint.com
Biasanya aku akan langsung menyapamu melalui pesan singkat di pagi hari, tepat sesaat setelah membuka mata, bahkan saat tubuhku masih berlindung di bawah nyaman dan hangatnya selimut. Namun pagi itu, jariku membeku. Tak bisa kuketikkan apa-apa untukmu. Pesan darimu pun tak kutemukan di layar ponselku. Walau kita sama-sama tahu, siapa yang selalu ada di pikiran kita setiap kita pertama kali membuka mata. Sebenarnya bukan aku tak ingin mengirimkan ucapan selamat pagi kepadamu. Hanya saja sisa kecewa dan rasa kesal dalam dada membuat jariku kaku. Aku masih mencerna pertengkaran kita semalam. Aku masih meresapi betapa kita sama-sama dibutakan oleh emosi.

Malam tadi, tidak ada 'kita'. Hanya 'aku' dan 'kamu' yang terjebak dalam hati yang panas dan ruang yang beku. Aku masih ingat betapa semalam kita saling beradu argumen. Masalah sepele berujung pada debat kusir, dengan dua kepala yang sama-sama tak mau memasang telinga. Hanya mulut kita yang berlomba berbicara. Kita sama-sama saling ingin didengarkan tanpa memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk melontarkan pemikiran yang sudah bercokol di kepala.

Tadi malam pun aku dan kamu diam, namun hanya karena kita sudah sama-sama lelah. Kita Tidur, masing-masing membawa segumpal amarah. Pagi ini aku sudah lebih tenang. Pelan-pelan, kalimat-kalimat kita semalam aku baca ulang. Pertengkaran ini pun membuatku lebih memahami watak asli diri. Aku yang selama ini kukira dewasa, ternyata masih kekanakan dan mudah tersulut emosi.

Berargumen denganmu semalam juga mengantarkanku kepada fakta berikutnya: betapa kita sudah semakin saling mencinta. Bagaimana lagi aku menjelaskan rasa sesal yang ada di dadaku saat ini? Perdebatan semalam bisa menjadi bukti betapa kita tak bisa lagi saling segan menyuarakan pemahaman yang selama ini berdengung di kepala masing-masing.

Mungkin perdebatan adalah jembatan kita untuk makin saling mengenal. Beranikah kau dan aku berjanji untuk lebih dewasa di masa depan? berterimakasih kepada pertengkaran Setidaknya dengan berdebat kita saling belajar untuk menerima sudut pandang masing-masing lebih dalam. Pun, perdebatan itu juga menjadikan kita sama-sama lihai dalam membaca situasi untuk memulai argumen yang lebih tenang di masa depan. Paling tidak kini kita bisa tahu apa yang boleh dan tak boleh kita lakukan.

(Dan bukankah dengan membiarkan aku tahu apa sudut pandangmu, kamu merasa lebih dihargai? Karena itulah yang kurasakan dan baru saja kusadari detik ini.) Berargumen yang tidak menyertakan emosi juga sebenarnya bisa membuat kita menyadari manfaat dari komunikasi yang baik. Kita bisa saling memenuhi kebutuhan masing-masing untuk mendengarkan dan didengarkan.

Dengan beradu argumen secara terbuka dan dewasa, kita bisa menemukan solusi nyata - tak hanya bisa menyakiti dengan emosi. Sudahlah. Kutuntaskan saja kecewa dan kesal yang kurasa. Hati ini pun sudah linu dan rindu, sebab semalam kita pulang dan tidur dalam diam dan tak bertukar pesan hingga fajar sampai menjelang tengah malam

Saat ini ingin aku tulis Pesan :
Yang wanita inginkan hanyalah seseorang yang mencintainya seperti belum ada seorang pun yang dicintai sebelumnya.

"Selamat malam sayang ku :* :* "

Cinta

Cinta, gikprint.com
Cinta itu membingungkan, seperti kisah cintaku dengan ehem yang udah masuk bulan ke *ga perlu disebutin, tapi gue masih aja setia menantinya kembali wkwk *maklum ababil.

Cinta itu butuh waktu, butuh waktu untuk mencari, butuh waktu untuk mendapatkan, butuh waktu untuk menjaga, dan butuh waktu untuk melupakan. Begitu pun pengertian akan cinta juga butuh waktu. Karena cinta itu penyakit menular yang mengasikkan. Sama seperti penyakit pada umumnya, virus merah jambu juga butuh untuk menggerogoti tubuh kita. Awalnya kepala cuma pusing karena kebanyakan mikirin si dia, nafsu makan berkurang karena ga ada waktu untuk makan lantaran sibuk mikirin si dia, kantung mata menghitam karena kurang istirahat yang lagi lagi karena masih mikirin dia, dan membuat badan jadi kurus akibat jarang makan dan kurang tidur.

Cinta itu adalah rasa pengen tau. Pengen tau gimana kabarnya, pengen tau dia sudah makan atau belum, pengen tau dia mau tidur jam berapa malam ini, pengen tau apa yang dilakukannya sekarang, pengen tau seberapa besar cintanya untuk kita. Pokoknya ingin tau segalanya tentang dia. Ini karena pengaruh feromon *feromon membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangan atau gebetannya sesering mungkin.

Cinta itu adalah rasa cemas tiada henti. Cemas nungguin sms balesan dari dia, cemas mikirin kabarnya, cemas nungguin dia di tempat janjian dan cemas dengan siapa dia pergi hari ini.

Cinta itu tai. Kalau masih dalam perut selalu dibawa kemana aja. Ke kamar, sekolah, bioskop, mal dll. Tapi kalau udah keluar pasti di flush gitu aja. Dibuang. Seolah-olah tak berharga, bahkan untuk megang aja jijik rasanya.

Cinta itu rumit. Serumit ujian statistic. Semua rumus harus dihapalin tapi ga ngejamin rumus yang mana yang bakal keluar di soal ujian. Akhirnya saat ujian malah bengong karena kebanyakan apalan, sehingga rumus-rumus itu terhapus dengan sendirinya.

Cinta itu menunggu. Seperti Cinta dengan setia menunggu Rangga pulang dari Amerika. Walaupun lama, berat dan penuh godaan, Cinta dengan teguh tetap menunggu Rangga. Hanya karena dia dititipin bukunya Rangga dan disuruh ngebaca halaman terakhir yang berisi puisi.

Ada apa dengan Cinta? Tapi pasti aku akan kembali dalam satu purnama. Untuk mempertanyakan lagi cintanya. Bukan untuknya, bukan untuk siapa, tapi untukku. Karena aku ingin kamu. Itu saja…

Cinta itu pun menunggu. Terus menunggu walaupun cinta itu tak kunjung datang. Terlihat bodoh, tak berguna, dan buang-buang tenaga. Apalagi saat cinta itu memang tidak nyata. Cinta yang dari awal sudah salah dan berakhir dengan masalah. Seperti cintaku untuk dia yang hanya sia-sia dan tak berguna.

Cinta itu berbahaya. Berbahaya karena cinta itu adiktif. Perasaan ini muncul karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba, seperti main PS yang bikin ketagihan. Sekali jatuh cinta pasti menginginkan jatuh lagi walaupun seringkali berakhir menyakitkan. Cinta juga berbahaya karena efeknya bisa bikin nyawa melayang. Orang rela saling bunuh-bunuhan demi cinta. Bahkan ada yang rela bunuh diri demi cinta.

Cinta itu perjuangan. Seperti earning process yang butuh effort untuk mendapatkan accomplishment. Begitu pun dengan cinta. Cinta itu butuh perjuangan, cinta butuh diungkapkan, bukan untuk dipendam dalam hati saja karena kalau dipendam terus bisa berubah jadi kanker cinta yang berdampak bikin orang jadi gila.

Cinta itu pengorbanan. Berkorban untuk mengalah, berkorban untuk menahan ego, berkorban untuk ngebayarin pacar makan plus nonton, berkorban untuk ngerjain tugas pacar karena pacar sujud-sujud minta dibantuin, berkorban untuk jadi supir gratisan pacar, dan menerima dengan lapang dada dan apa adanya walau pun pacar bertubuh panda dan berwajah iguana.

Cinta sejati memang tidak harus berakhir bahagia karena cinta tidak harus berakhir. Namun akan lebih terasa menyakitkan jika menerima dengan lapang dada terhadap realita yang ada : cinta yang terbagi. Karena sifat manusia itu tamak. Maunya dapat utuh, kalau bisa lebih.

Apapun itu, cinta memang membingungkan, rumit, butuh proses, berbahaya, butuh perjuangan, dan seperti tai. Namun seperti kata Plato, cinta itu semakin dicari semakin tidak ditemukan karena cinta itu adanya dalam lubuk hati. Ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan karena tiada satu pun yang didapat.

*cinta itu… dapat seupil berkorban segajah..

Rasa Berubah Jadi Kata

Rasa Berubah Jadi Kata, gikprint.com
Aku akan lebih banyak diam. Lebih banyak menerima. Lebih banyak rela. Lebih banyak kehilangan dan lebih banyak terluka. Aku akan lebih banyak diam, sementara kamu tak perlu tahu apa-apa. Aku akan lebih banyak mengadu pada Penciptaku.
Aku akan bicara soalmu sebebas-bebasnya, cukup dengan Dia.

Aku akan lebih banyak terlihat baik-baik saja di depanmu.
Agar bahagiamu bebas berkeliaran, sementara milikku terpenjara pada kehilangan yang paling sunyi. Aku akan lebih banyak menunduk untuk mengacuhkanmu, meski dengan menatapmu itu nyawa terbesarku.
Aku takkan tega membiarkan wajahku terlihat penuh airmata saat melepasmu tanpa aba-aba.
Ketidaktahuanmu itu sungguh mericuhkan duniaku yang rasanya ingin bersuara menunjukkan semua. Tapi tak semuanya harus terlihat, tak semuanya harus terungkap, meski harus tahunan atau selamanya dijaga. Tak apa, mungkin begini seharusnya cinta diperankan. Padamu, olehku.

Tidak ada yang tahu sebesar itu perasaanku.
Tidak ada yang tahu bahwa sebegitu berharganya satu pertemuan yang menghadirkan kamu.
Tidak ada yang tahu bahwa bersebelahan denganmu, itulah yang kutunggu.
Kamu asing dengan duniaku dan duniamulah yang membiasakanku dengan keberisikan akan dia. Mungkin ini saatnya menutup telinga dari suara-suara yang menggoreskan luka baru, ini saatnya kepergianku. Ini saatnya aku membawa pergi hati dan seisinya agar terobati.
Lebih cepat angkat kaki, lebih baik.
Aku tak ingin membiarkan perulangan ini melukaiku berulang-ulang dan aku hanya akan menanggapinya dengan sebuah ‘kembali’.
Semoga ini tidak akan terjadi.

NB : 2013-ku dulu, dari catatan kecil berwarna ungu :)
ini bukan drama atau pun sinetron, I'm not drama queen
aku juga tidak galau, sekedar menulis saja :)

Yang Nggak Pernah Ibu Kasih Tau ke Kamu

Yang Nggak Pernah Ibu Kasih Tau ke Kamu, gikprint.com
"Kamu jangan pulang malam-malam ya, Nak."

"Dimakan dulu makanannya."

"Nak kamu dimana? Pulang, udah malam."

Kalo ada yang bertanya apakah di dunia ini ada malaikat, jawabannya ada. Dia adalah ibu.

Udah nggak kehitung kasih sayang yang diberikan ibu untuk kita terhitung sejak kita berupa janin hingga detik ini bernapas. Mungkin kalo kasih sayang itu dikenain tarif, seumur hidup kamu bekerja pun nggak akan sanggup buat membayarnya.

Sesungguhnya, di balik kecerewetan dan kebawelan ibumu yang sering banget bikin kamu nutup telinga dan bales bilang, “Apa sih, Bu? Bawel banget deh.” Ada beberapa hal yang nggak pernah beliau kasih tau ke kamu. Kenapa? Karena seorang ibu hanya ingin anaknya bahagia tanpa perlu tau penderitannya.

Dan, sebagai anak yang berusaha berbakti, udah pasti hal-hal di bawah ini harus kamu catat agar kamu tau isi hati dan perjuangan seorang ibu dalam mencintaimu.

Kamu Membuatnya Menangis

Ibumu menangis ketika menyadari bahwa ia sedang mengandung kamu. Ia menangis ketika kamu muncul di dunia ini untuk pertama kalinya. Ia menangis ketika pertama kalinya melihat senyummu. Ia menangis bahagia dalam ketakutannya.

Itu baru beberapa hal kesekian yang membuat ibumu menangis. Percaya atau nggak, ikatan batin antara ibumu dengan denganmu itu erat banget, terlebih kalo kamu perempuan. Ibumu bisa merasakan sakit dan bahagia yang kamu rasakan dan membaginya bersamamu, meskipun kamu nggak menyadarinya.

Buatlah ibumu menangis bahagia dengan segudang prestasi dan pencapaian, bukan dengan sifat ngelawan atau tindakan bodoh yang bikin beliau menangis menderita.

Ibu Ingin Makanan Terakhir

Setiap kali makan bersama dan ada makanan terakhir yang tersisa, sebenarnya ibumu ingin sekali memakannya. Tapi ketika ia melihat kamu menatap makanan itu dengan mata bersinar dan menggigit bibir, ia segera mengurungkan niatnya untuk memakan itu.

Ibumu sangat tau betul, itu akan membuatnya bahagia ketika melihat kamu melahap makanan terakhir itu dengan wajah semringah sambil tersenyum ke arahnya.

“SAKIT!”

Ya, jerit kesakitan itu mungkin nggak pernah kamu dengar seumur hidup. Ketika kamu masih kecil, menjambak rambutnya, mencakar pipinya, menggigit puting susunya ketika kehausan. Dan yang paling menyakitkan adalah ketika kamu dilahirkan, seluruh tulang rusuknya terasa remuk. Rasa sakit itu ditahannya demi kamu lahir dengan selamat. Semua jeritan itu nggak pernah kamu dengar kan? Bahkan ketika kamu ngelawan dan membentak dia.

Masih pengin membuat ibumu berteriak sakit setelah tau semua itu?

Ibu Selalu Takut

Kamu tau ibumu selalu takut tapi bisa berubah menjadi orang yang sangat berani? Inget ketika kamu punya masalah dengan orang lain, dan dia yang menghadapinya? Dia selalu menjaga dan melindungimu tanpa peduli ketakutan yang menggerogoti pikirannya.

Ibumu selalu khawatir ketika kamu sedang nggak di rumah dan jauh darinya. Beliau duduk di kasurmu dan memperhatikan bekas tubuhmu di sana, mengusapnya dengan tatapan khawatir, kemudian menunggumu pulang di samping pintu. Ketika kamu pulang, ada rasa lega yang luar biasa yang menghangat di dalam dadanya.

Your mom always loves you more than you ever think.

Ibumu Tau Dia Tidak Sempurna

Pejamkan mata kamu, lalu bayangkan wajah beliau yang sedang tersenyum dan berkata dengan lirih. “Maaf, ibu tidak sempurna untukmu, Nak.”

Bagian terberat seorang ibu adalah berusaha menjadi sempurna untuk buah hatinya. Ibu paham betul kamu pasti menginginkan seorang mama yang sempurna, tapi ia tidak bisa menghindari kesalahan. Untuk itulah dia selalu memberikan yang terbaik untukmu. Menjadi seorang ibu, teman, sahabat, sekaligus malaikat penjagamu. Yang takkan pernah meninggalkanmu sampai batas waktu.

Kamu mungkin nggak pernah sekali pun terlintas bahwa bahagiamu berasal dari napasnya yang terisak di tengah tangis saat mengucap namamu dalam doa.
Meminta Tuhan agar kamu selalu diberi kebahagiaan.

Rindu Hujan

Rindu Hujan, gikprint.com
Adalah kau, lengking angin yang menyuarakan denting, tempat aku merumahkan segala ingin
Lalu kesiur angin barat mengabarkan kelabu yang kian menggurat,
Serupa kesedihan yang begitu berat
Sesaat sebelum angin lelap aku ingin menitipkan larik-larik doa
Dalam parade sunyi yang mengiring kepergian angin musim semi
Kita selalu menunggu, hujan datang di sepi beranda, meluruhkan debu-debu luka

Kamukah itu, kekasihku, yang termangu menunggu senja luruh di pangkuan waktu
Kita menyimak setiap rinai hujan sebagai serenada kenangan,
Melangitkan khayalan tentang kerinduan masa-masa silam
Maka di sinilah kita, di sudut kota, menyesap hujan yang meriuh di lembah-lembah kenangan
Melarungkan segenap perih luka
Dan kita saling mengurai hangat pelukan, merayakan perpisahan tanpa tangisan,
Hanya percaya malam menjaga kesetiaan

Bila gigil sunyi memelukmu rekatkan namaku dengan doamu,
Akan kujaga kau dengan segala mampuku
Pada angin, aku menitip sebait puisi malam,
Semoga kau masih terjaga di sana merenda rasa
Rembulan luruh di reranting mahoni tua
Sunyi yang mengangkasa melanggamkan bait-bait keajaiban puisi cinta kita
Dan sesuatu yang ajaib selalu aku temukan, di lenganmu
Malam selalu memberi hangat pelukan

Keajaiban cinta, selalu saja mendatangkan tanya, perlukah kita meluka?
Maka aku biarkan sunyi di langit-angit ingatan bersama hujan,
Mencipta bait-bait puisi yang aku namakan kenangan
Dan angin yang membawa basah di sela ranting melanggamkan nyanyian luka,
Menjerat kenangan bersama sepi yang berdiam di sudut angan
Dan apakah yang layak dikenang dalam butir-butir hujan itu

Kekasihku, selain sisa nafasmu sebelum sepi menenggelamkanku
Hujan menggumamkan sendu, dan sepi seperti tikaman luka-luka biru menyisakan ngilu
Malam dalam hening sempurna mengabarkan nyanyian sunyi yang lahir dari rahim sang purnama
Di antara dedaun basah, senja terasa demikian getas,
Mengalirkan rindu di sela gerimis yang membias
Dalam kelabu senja, kutemukan sepotong cerita kenangan lalu yang aku namakan luka
Senja telah habis,

Kekasihku, cukup sampai di sini kita melabuhkan bahtera kenangan
Dan esok kita lanjutkan lagi perjalanan

- A Year Without Rain -
Kantor Pusat: GIKPrint - Jl. Lamongrejo No. 28 Lamongan - Jawa Timur
Layanan Bantuan: Telp/SMS/WA +6285854361172 | BBM PIN : D41B44E5 | Chat Costumer Service | Hubungi Kami
Jam Layanan: Senin - Jumat: 07.30 WIB - 21.00 WIB | Sabtu - Minggu: 08.30 WIB - 20.30 WIB (Hari Kerja)

© Copyright 2015- | GIKPrint.com - All rights reserved | Theme by Way2themes | Powered by Blogger.